LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

PANITIA PESTA PASKAH 2001

MUDIKA

 

 

 

 

 

 

“Kamu, saya, dia sama-sama ceria”

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

PAROKI SANTO MATIAS

CINERE

 

            Pesta perayaan Paskah 2001 Mudika Paroki Santo Matias Cinere mengambil tema: “Kamu, saya, dia sama-sama ceria.” Tema ini menggambarkan keceriaan, keakraban, dan persaudaraan yang ingin diwujudkan melalui berkumpulnya muda-mudi se-Paroki Santo Matias Cinere dalam acara ini. Panitia Pesta Paskah 2001 Mudika Paroki Santo Matias Cinere berusaha membantu mewujudkan keceriaan, keakraban, dan persaudaraan tersebut melalui permainan-permainan yang diadakan dalam pesta ini. Keceriaan, keakraban, dan persaudaraan dalam acara tersebut diharapkan dapat terus hidup dan berkembang untuk seterusnya, dan dalam acara-acara Mudika Paroki Santo Matias Cinere berikutnya.

Pesta Paskah 2001 Mudika Paroki Santo Matias Cinere telah terlaksana pada tanggal 5 Mei 2001 di  halaman kediaman Bapak Budi Taslim yang beralamat di Jalan Seroja no 1 Blok F Cinere. Acara yang rencananya akan dimulai pada pukul 19:30 ini, sempat tertunda oleh hujan yang mengguyur lokasi acara sehingga acara baru dimulai pada pukul 20:00. Akibatnya, acara yang dijadwalkan selesai pukul 22:30, baru selesai pada pukul 23:00, itu pun dengan menghilangkan satu acara dari jadwal.

            Susunan acara pun turut berubah. Acara dimulai dengan doa pembukaan oleh Suzan Bernadetha Stephanie (Suzan) setelah sebelumnya pemandu acara, yaitu Tamara dan Honoratus Silvester Huar Noning (Ius) bersusah payah membujuk penonton agar mau sedikit berhujan-hujan di sekitar panggung. Pembukaan acara ini sempat terganggu oleh beberapa orang dari pihak Panitia Penyelenggara yang sebenarnya tidak berhak bicara namun turut menggunakan microphone, dan mengeluarkan perkataan yang sebenarnya dapat menyinggung perasaan tamu yang hadir.

            Acara kemudian dilanjutkan dengan komedi musikal “Surti dan Tejo” yang dibawakan oleh Chatarina Nugrahaning Susianty (Anty) sebagai Surti, Andreas Yogya Arianto (Andreas) sebagai Tejo, dan Alexander Aria Sasongko (Aria) sebagai Joko. Pertunjukan ini mampu mengundang tawa penonton, didukung oleh permainan prima Anty, membuat penonton bertahan di bawah guyuran hujan dengan bernaungkan payung maupun lembaran-lembaran koran. Namun karena kurang persiapan, tampak kesalahan-kesalahan.

Mengiringi jamuan makan malam, Winfred dan kawan-kawan memukau pengunjung dengan permainan gitar mereka, meskipun sebelumnya sempat terjadi beberapa menit kevakuman yang cukup mengganggu karena panitia harus menyiapkan lagi tata suara panggung.

Adapun makan malam yang disiapkan berupa nasi putih dan gulai kambing yang disediakan oleh  Lisa dari lingkungan Gabriel, sate ayam. Pengunjung dapat memilih rupa-rupa makanan penutup berupa buah semangka, puding karamel, dan dua macam cake yang merupakan sumbangan dari Aria, Tamara, dan beberapa orang lagi.

Jamuan makan malam juga diisi dengan sambutan oleh Stephanus Iwan Nugroho sebagai Ketua Panitia, dan Romo Suradi, Pr selaku Pastor Paroki.

Masih mengiringi makan malam, Tammy dari lingkungan Gabriel menyajikan dua lagu bagi penonton. Selanjutnya acara diisi dengan permainan “Singled Out,” yang meniru salah satu acara di MTV. Di sinilah terlihat puncak keceriaan dan kebersamaan pengunjung. Panitia menyediakan dua pasang free-pass 21 Theatre Cinere Mall bagi pemenangnya.

Selanjutnya adalah kuis “Komunikata,” setelah sebelumnya Aria menyajikan beberapa lagu bagi  pengunjung yang hadir. Kuis yang juga meniru salah satu acara televisi ini, sebenaranya menarik namun karena keterbatasan peralatan, kurang dapat melibatkan penonton. Hadiah yang disediakan adalah agenda dari bahan kertas daur ulang.

Karena keterbatasan waktu, lomba joget ditiadakan. Patricia dan Ius sebagai pemandu acara  kemudian mengundi door prize berupa dua set kartu permainan dan sebuah kaset yang tadinya adalah hadiah lomba joget. Undian pertamakali ditarik oleh Bapak Budi Taslim selaku tuan rumah. Acarapun kemudian ditutup dengan doa yang “kebetulan menghibur” oleh Pandan.

            Berdasarkan catatan yang ada, acara tersebut dihadiri oleh 45 orang yang datang dari berbagai lingkungan yang ada di wilayah Paroki Santo Matias Cinere, namun pengamatan visual memperkirakan ada sedikitnya 100 orang yang hadir saat itu di luar undangan-undangan seperti Romo Suradi Pr., Bapak Robert J. Biere dari Panitia Paskah Paroki sebagai donatur, Bapak Christianto sebagai Pembina Mudika, dan Bapak Budi Taslim selaku tuan rumah, serta sebagian dari  pengurus Mudika Paroki Santo Matias Cinere.

            Adapun pemasukan dan pengeluaran untuk acara tersebut sampai tanggal 7 Mei 2001 adalah sebagai berikut:

 

DEBET

KREDIT

Sumber

Jumlah

Pos

Jumlah

Kas Mudika

 Rp1.000.000

Sie Acara

 Rp   234.250

Sumbangan Panitia Paskah Paroki Santo Matias Cinere

 Rp1.130.000

Sie Konsumsi

 Rp   527.000

Sie Perlengkapan

 Rp   937.950

Sumbangan Bpk. Halim Gunawan

 Rp   100.000

Sie Publikasi

 Rp   157.700

Sumbangan Ibu Wibisono

 Rp     50.000

Keamanan, Sekretaris, dan lain-lain

 Rp     75.500

Sumbangan via Anastasia Yulieta

 Rp   100.000

Saldo

 Rp   447.600

TOTAL

 Rp2.380.000

TOTAL

 Rp2.380.000

           

Yang belum tercatat antara lain adalah pengeluaran Sie Publikasi untuk cuci-cetak film dan Sekretaris untuk fotokopi laporan ini.

            Acara ini pada akhirnya terbilang cukup sukses, meskipun dengan kekurangan di sana-sini yang lebih disebabkan karena kurangnya pengalaman Panitia yang diambil dari peserta Latihan Dasar Kepemimpinan yang diadakan belum lama sebelumnya. Selain itu juga disebabkan oleh kurangnya waktu persiapan yang hanya tiga minggu, tepatnya dari tanggal 13 April 2001. Kurang panjangnya waktu persiapan membuat tidak adanya waktu bagi para pengisi acara untuk mengadakan gladi resik, dan tergesa-gesanya persiapan tempat acara. Semua hambatan tadi ditambah lagi dengan faktor cuaca yang kurang mendukung pada saat acara berlangsung.

            Sebagai tambahan, pesta perayaan Paskah Mudika kali ini juga mendapat kritik dari sebagian orang karena kurang membawa pesan dan makna Paskah yang sebenarnya hendak diperingati. Padahal, justru kegembiraan dan kebersamaan yang diwujudkan dalam pesta Paskah kali ini dapat dikatakan sebagai sama dengan kegembiraan dan kebersamaan Para Rasul Kristus saat mengetahui bahwa Yesus telah bangkit dan memang itulah yang hendak diwujudkan oleh segenap Panitia Pesta Paskah 2001 Mudika Paroki Santo Matias Cinere.

            Pada akhirnya, semoga apa yang telah dicapai dalam pelaksanaan pesta peringatan Paskah 2001 Mudika Paroki Santo Matias Cinere ini dapat membantu memperbaiki semangat dan citra Mudika Paroki kita ini. Citra yang baik tidak mungkin  diperoleh dengan mudah dan dalam waktu yang singkat, sehingga diharapkan acara-acara Mudika Paroki kita yang berikutnya makin baik, sehingga Mudika kita makin menarik. A trip of a thousand miles, began with a small step.           

 

 Ad Maiorem Dei Gloriam,

 

Ketua I,                                                                                  Sekretaris,

 

 

 

Stephanus P. Iwan Nugroho                                                 Maria Goreti Devi Arvianti